Syarat Taubat

Syarat Taubat | al-uyeah.blogspot.com
Termasuk amalan yang paling penting sebagai pembuka rezeki seorang hamba adalah istighfar/minta ampun dan taubat kepada Allah Al-Ghaffar At-Tawwab. Namun yang jadi pertanyaan, apa sebenarnya hakikat dari istighfar dan taubat?

Karena kebanyakan orang memandang istighfar dan taubat cukup dengan lisan saja, dengan semata mengatakan, “Astaghfirullah wa atubu ilaih.” Tapi kalimat ini tidak ada kesannya di dalam hati, apalagi tampak pada amalan tubuh.

Dalam kitab Riyadhus Shalihin (hal. 33-34), Al-Imam An-Nawawi5 rahimahullah menjelaskan, “Ulama mengatakan, bertaubat itu wajib dilakukan dari setiap dosa. Bila maksiatnya antara hamba dengan Allah Ta'ala, tidak ada kaitannya dengan hak anak Adam, maka harus terpenuhi tiga syarat:

1. Mencabut diri dari maksiat tersebut.
2. Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
3. Berketetapan hati (bertekad kuat) untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Bila hilang salah satu dari tiga syarat di atas, taubat seseorang tidaklah sah.

Apabila maksiat yang dilakukan ada kaitannya dengan orang lain, maka syaratnya ada empat. Tiga yang telah disebutkan, ditambah dengan melepaskan diri dari hak orang lain yang diambil/dilanggarnya.

Bila berupa harta atau semisalnya, ia kembalikan kepada pemiliknya atau minta diikhlaskan. Bila berupa tuduhan keji kepada orang lain maka dipersilakannya orang itu untuk membalasnya/memberi hukum had kepadanya atau meminta pemaafannya. Bila itu berupa ghibah, ia minta kehalalannya.”

dikutip dari "Kunci-kunci Rejeki"
ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
AsySyariah.com
Tulisan ini ditujukan untuk ana dan keluarga. Dibuat dengan cinta. Saran dan nasihat silakan tulis di kolom komentar.

Ada Pertanyaan?




Silakan antum tanyakan ke asatidzah dengan datang saja ke majelis ilmu terdekat, cek lokasinya kajian Info Kajian. Baarakallahu fiikum.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Silakan tuliskan komentar, saran dan nasihat antum. Namun tidak semua akan tampilkan.