[AUDIO] Syarhus Sunnah Al-Barbahari - Ust. Muhammad As Sewed

by admin aluyeah
Syarhus Sunnah Al-Barbahari | al-uyeah.blogspot.com
Al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafidzahullah
Syarhus Sunnah Al-Barbahari
Dimulai 2 Dzul Qa'dah 1435H,
Cirebon




Download
[Sesi 1]
[Sesi 2]
[Sesi 3]
[Sesi 4] - Tentang asas yang membangun “Al-Jama'ah
[Sesi 5] - Tentang tidak ada udzur bagi Ahlul Bid‘ah
[Sesi 6] - Tentang Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu
[Sesi 7] - Tentang Larangan Mengikuti Hawa Nafsu
[Sesi 8] - Tentang Tidak akan bergabung antara Sunnah dan Bid‘ah
[Sesi 9] - Orang berilmu lebih hati² dari kebid'ahan dan lebih keras peringatanya dari bahaya kebid'an
[Sesi 10] - Setiap engkau mendengar sesuatu jangan terburu² dan jangan engkau masuk padanya sampai engkau melihat apakah ada riwayat dan atsar yang meriwayatkannya atau tidak
[Sesi 11] - Ketahuilah bahwa orang yang menyimpang dari jalan yang lurus ada 2 macam

Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum
alfawaaid.net

[AUDIO] Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits - Ust. Muhammad As-Sewed

by admin aluyeah
Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits | al-uyeah.blogspot.com
Al-Ustadz Muhammad As-Sewed
Bermula 30 Syawwal 1435H,
Cirebon



[Sesi 1] - Muqaddimah tentang Imam Ash-Shoobuni dan
Pentingnya pembahasan Aqidah di sisi Ahlussunnah

[Sesi 2], [Sesi 3], [Sesi 4]

[Sesi 5] - Tentang Firqoh Lafdziyah Penolak Kalam Allah

[Sesi 6] - Tentang Al-Lafdziyyah adalah Jahmiyah

[Sesi 7] - Tentang Al-Qur'an bukan makhluq dan masalah Istiwa Allah di atas Arsy

[Sesi 8] - Pembahasan lanjutan Masalah Istiwa - Allah di atas 'Arsy-Nya, dan 'Arsy Allah tinggi di atas langit-langit-Nya, dan bahwasanya Allah Maha dekat di ketinggian-Nya

[Sesi 9] - Pembahasan lanjutan Masalah Istiwa - Kita Mengenali Allah bahwa Allah Maha Tinggi di atas 7 Langit-Nya Terpisah dari makhluq-Nya

[Sesi 10] - Pembahasan lanjutan Masalah Istiwa - Keimanan bahwa Allah di atas Langit menunjukkan Mukmin dengan Keimanan secara Dhohir

[Sesi 11] - Pembahasan lanjutan masalah Istiwa - Keyakinan dalam masalah Aqidah (Jika telah Shahih Hadits maka itulah madzhab)

Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum
alfawaaid.net

[AUDIO] Jadilah Salafy Sejati - Ust. Muhammas As Sewed

by admin aluyeah
Jadilah Salafy Sejati | al-uyeah.blogspot.com
Al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafizhahullah
"Jadilah Salafy Sejati" (Pembahasan Kitab: Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah)
Kajian bermula akhir bulan Dzulhijjah 1434H
Masjid Al-Mujahidin, Slipi

Download ebook kitab




Pertemuan Pertama
Muqaddimah Kitab

Pertemuan Kedua
Definisi As-Sunnah & Penamaan² bagi Ahlissunnah

Pertemuan Ketiga
Tentang Penamaan As-Salafiyyah

Pertemuan Keempat
Keistimewaan Manhaj Salafy

Pertemuan Kelima
Minhaj Ahlul Bida wal Ahwa

Pertemuan Keenam
Sebagian dari Kaidah² dalam Manhaj Salaf

Pertemuan Ketujuh
Sebagian dari Kaidah² dalam Manhaj Salaf (lanjutan)

Pertemuan Kelapan
Sikap Salaf terhadap Ahli Bid'ah

Pertemuan Kesembilan
Termasuk Manhaj Salaf adalah Membantah Orang² yang Menyelisihi

Pertemuan Kesepuluh (Terbaru)
Siapa yang wajib kita Hormati dan Muliakan

Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum
alfawaaid.net

[AUDIO] Kitab Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma’tsur - Ust. Muhammad As-Sewed

by admin aluyeah
Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma’tsur | al-uyeah.blogspot.com
Al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafizhahullah
 Kitab Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma’tsur
Kajian bermula awal bulan Muharram 1434H
Limo - Depok



Pertemuan ke 1 - Kewajiban Bersabar Terhadap Pemerintah

Pertemuan ke 2 - Bab Ciri-Ciri Khowarij

Pertemuan ke 3a - Bab Kewajiban Meminta Izin Kepada Penguasa 

Pertemuan ke 3b - Bab Perhatian Terhadap Ilmu

Pertemuan ke 3c - Siapakah Ali Hasan Al-Halaby & Rodja?

Pertemuan ke 4 - Bab Perhatian Terhadap Ilmu dan Ulama

Pertemuan ke 5 - Bab Memilih Guru, Adab Terhadap 'Ulama, Tanda-tanda Ahlus Sunnah

Pertemuan ke 6 - Tanda-tanda Ahlus Sunnah dan Ahlul Bid'ah

Pertemuan ke 7a - Tanda-Tanda Ahlul Bid'ah

Pertemuan ke 7b - Tanda-Tanda Ahlul Bid'ah (TJ)

Pertemuan ke 8 - Peringatan Dari Bahaya Mencela Para Sahabat Nabi

Pertemuan ke 9a - Tingginya Kedudukan Ahlussunnah dan Ahlul Hadits

Pertemuan ke 9b - Tingginya Kedudukan Ahlussunnah dan Ahlul Hadits (TJ)

Pertemuan ke 10 - Bab Tashabut, Meneliti Sanad, Tingginya kedudukan Isnad dan Bagaimana Allah mengistimewakan ummat ini

Pertemuan ke 11a - Belajar dari Kecil, Sebab-Sebab yang Membantu Hapalan dan Waktu terbaik utk Menghapal
Pertemuan ke 11b - Tanya Jawab

Pertemuan ke 12 - Mengikuti Jejak² Salaf dan Tidak Mengada-adakan Kebid'ahan

Pertemuan ke 13a - Sesi Materi

Pertemuan ke 14a - Bagaimana Salaf Meng-HAJR Ahli Bid'ah dengan Ta'yin dan Bagaimana Salaf menjauhkan manusia dari Ahlul Bid'ah

Pertemuan ke 14b - Tanya Jawab

Pertemuan ke 14c - Ustadz, ada seorang ummahat yang dilarang oleh suaminya untuk mendengar kajian, membaca majalah dan melarang dengan ummahat yang bersama asatidzah yg bersama ulama kibar. Apakah terlarang jika tidak menta'ati suaminya tersebut krn suaminya tersebut mantan muridnya ustadz MLM?

Pertemuan ke 14d - Bagaimana menyikapi ikhwan yang masih fanatik kepada ustadz Munzir CS krn ustadz Muhammad belum mentahdzir ustadz Munzir?

Pertemuan ke 14e - Apakah benar termasuk prinsip Salaf bila istri berbeda manhaj, harus dicerai berdasarkan perbuatan Umar Al-Khattab yg meminta anak perempuannya untuk mencerai suaminya?

Pertemuan ke 14f - Bagaimana sikap antum kepada kami yang masih malu-malu menghajr Ahlul Ahwa MLM, krn mereka mantan ustadz kami atau masih punya hubungan kerja dengannya atau tetangga kami.. Apakah sebaiknya harus dijauhi?

Pertemuan ke 14g - Bagaimana kalau ada kelompok yang mengatakan, "Kami mencukupkan diri dengan ulama kibar" seperti syaikh Fauzan dkk yg tidak suka berbicara fitnah, hanya sebatas ilmu ...

Pertemuan ke 14h - Ada sebagian ikhwan mengatakan bahwa seorang dikatakan Ahlussunnah atau Salafi kalau berwala kepada ustadz Luqman Ba'abduh. Kalau tidak, bukan Ahlussunnah Salafy. Apakah benar perkataan demikian, ustadz?

Pertemuan ke 14i - Mohon dijelaskan bagaimana penerapan bolehnya berdusta untuk mendamaikan dua orang yang bertikai...

Pertemuan ke 14j - Diantara syubhatnya Abdul Mu'thi untuk mengeluarkan tahdziran kepada ustadz Luqman adalah bahwasanya ustadz Luqman pernah mengisi di pondok atau di tempat pondoknya ustadz Muhammad tanpa seizin sepengetahuan antum, lalu ustadz Muhammad marah kepada ustadz Luqman. Mohon penjelasan ustadz. Jazaakallahu khairan 

Pertemuan ke 15a - Bab Memboikot Ahlul Ahwa wal Bida' adalah Sunnah

Pertemuan ke 15b - Tanya Jawab
Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum
alfawaaid.net

[AUDIO] Kitab at Tauhid - Ust. Luqman Ba'abduh

by admin aluyeah
Kitab at Tauhid | al-uyeah.blogspot.com
Ustadz Abu 'Abdillah Luqman Ba'abduh hafizhahullah. Pembahasan Kitab at Tauhid karya asy Syaikh al Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin 'Ali at Tamimi an Najdy rahimahullah




Download 
35. Bab 13-Sesi Tanya Jawab

Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum
ilmusyari.com

[AUDIO] Penyimpangan Kaum Sufi - Ust. Muhammad As Sewed

by admin aluyeah
Penyimpangan Kaum Sufi | al-uyeah.blogspot.com
Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed
Bentuk Extreemitas Kaum Sufi


Download Sesi1, Sesi2, Sesi 3
Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

[AUDIO] 70 Tanya Jawab Tentang Hukum-Hukum Jenazah

by admin aluyeah
70 Tanya Jawab Tentang Hukum-Hukum Jenazah | al-uyeah.blogspot.com
Al Ustadz Abu Bakar al Jakarty
Pembahasan Kitab Sab'una Sualan Fi Ahkamil Janaiz
Tujuh Puluh Tanya Jawab Tentang Hukum-Hukum Jenazah
Kamis, 24 Rabiul Tsani 1436H / 12 Februari 2015M
Mushalla An-Nur, Depok


Download Sesi1, Sesi2

Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

Salafydepok.net

[AUDIO] Fenomena Salah dalam Mendidik Anak

by admin aluyeah
Fenomena Salah dalam Mendidik Anak | al-uyeah.blogspot.com
Al Ustadz Ayip Syafruddin hafizhahullah
"Fenomena Salah dalam Mendidik Anak"
Masjid Tijanul Anwar, Sukabumi
Ahad, 15 Februari 2015




Donwload Sesi1, Sesi2 Tanya Jawab
Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

Salafysukabumi.com

Dukun Dan Tukang Ramal Adalah Penipu

by admin aluyeah
Dukun Dan Tukang Ramal Adalah Penipu | al-uyeah.blogspot.com
Adapun sebagai gerombolan penciduk harta artinya mereka melakukan penipuan terhadap umat sehingga betapa banyak harta hilang dengan sia-sia dan termakan penipuan mereka. Betapa banyak harta terkorbankan karena kedustaan para dukun, sementara persoalan setiap orang yang datang kepada mereka tidak juga tuntas dan tidak terjawab. 

Persyaratan demi persyaratan datang silih berganti mulai dari tingkat yang paling kecil sampai tingkat yang paling besar, dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Persyaratan itu harus terpenuhi sehingga umat pun berusaha untuk memenuhinya. Mereka masuk dalam peringkat pertama sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

مَنْغَشَّنَافَلَيْسَمِنَّا

“Barangsiapa menipu kami maka dia tidak termasuk (golongan) kami.” (HR. Muslim)

Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Dukun

Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Ath-Thahawi menyebutkan akidah Ahlus Sunnah terhadap dukun dalam kitab beliau Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah:

“Kita tidak boleh membenarkan dukun dan tukang ramal, dan tidak boleh membenarkan orang yang mengakui sesuatu yang menyelisihi Al Qur`an, As Sunnah dan ijma’.”

Ibnu Abi ‘Izzi mengatakan:
“Wajib bagi pemerintah dan orang yang memiliki kesanggupan untuk melenyapkan para dukun dan tukang ramal serta permainan-permainan sihir sejenisnya seperti menggunakan garis di tanah atau dengan kerikil atau undian. Dan mencegah mereka untuk duduk-duduk di jalan dan memperingatkan mereka supaya jangan masuk ke rumah-rumah orang. Cukuplah bagi orang yang mengetahui keharamannya lalu dia tidak berusaha melenyapkannya padahal dia memiliki kesanggupan, (cukup baginya) firman Allah:

كَانُوالاَيَتَنَاهَوْنَعَنْمُنْكَرِفَعَلُوْهُلَبِئْسَمَاكَانُوايَفْعَلُوْنَ

Mereka tidak saling mengingkari perbuatan mungkar yang telah mereka kerjakan, amat buruklah apa yang telah mereka perbuat.” (Al-Maidah: 79) (Syarah Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah hal. 342)

Al-Lajnah Ad-Da‘imah (Lembaga Fatwa Kerajaan Arab Saudi) berkata:
“Kaum muslimin tidak boleh shalat di belakang mereka (para dukun) dan tidak sah shalat di belakang mereka. Bila seseorang kemudian mengetahui hal itu hendaklah dia meminta ampun kepada Allah dan mengulangi shalatnya.” (Fatawa Al-Lajnah Ad-Da‘imah, 1/394)

Dikutip dari "Awas, Dukun dan Tukang Ramal Penciduk Agama dan Harta! bag 2"
Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi

Dukun Tidak Mengetahui Perkara Ghaib

by admin aluyeah
Dukun Tidak Mengetahui Perkara Ghaib | al-uyeah.blogspot.com
Tidak ada keraguan bagi orang yang telah menikmati ilmu As Sunnah dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi bagi mereka tentang kejahatan para dukun dan tukang ramal. Mereka adalah para penciduk agama dan juga harta.

Penciduk agama artinya mereka telah merusak keyakinan kaum muslimin khususnya dalam masalah ilmu ghaib. Bahkan dengan sebab mereka, seseorang bisa menjadi kafir keluar dari agama. Mereka adalah perusak salah satu prinsip agama bahkan pondasi keimanan yaitu beriman dengan perkara yang ghaib, karena perkara ghaib ilmunya hanya milik Allah 'Azza wa Jalla. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

ذَلِكَالْكِتَابُلاَرَيْبَفِيْهِهُدًىلِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَيُؤْمِنُوْنَبِالْغَيْبِ

Itulah Al-Kitab yang tidak ada keraguan padanya menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang beriman dengan perkara yang ghaib.” (Al-Baqarah: 201)

قُلْلاَيَعْلَمُمَنْفِيالسَّمَوَاتِوَاْلأَرْضِالْغَيْبَإِلاَّاللهُوَمَايَشْعُرُوْنَأَيَِّانَيُبْعَثُوْنَ

Katakan: Tidak ada siapapun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara ghaib selain Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (An-Naml: 65)

وَمَاكَانَاللهُلِيُطْلِعَكُمْعَلَىالْغَيْبِ

Allah tidak memperlihatkan kepada kalian hal-hal yang ghaib.” (Ali ‘Imran: 179)

وَعِنْدَهُمَفَاتِحُالْغَيْبِلاَيَعْلَمُهَاإِلاَّهُوَ

Di sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri.” (Al-An’am: 59)

فَقُلْإِنَّمَاالْغَيْبُِللهِ

Maka katakanlah: Sesungguhnya yang ghaib itu hanya kepunyaan Allah.” (Yunus: 30)

قُلْلاَأَمْلِكُلِنَفْسِينَفْعًاوَلاَضَرًّاإِلاَّمَاشآءَاللهُوَلَوْكُنْتُأَعْلَمُالْغَيْبَلاَسَتَكْثَرْتُمِنْالْخَيْرِوَمَامَسَّنِيَالسُّوْءُإِنْأَنَاإِلاَّنَذِيْرٌوَبَشِيْرٌلَقَوْمٍيُؤْمِنُوْنَ

Katakanlah: Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentunya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (Al-A’raf: 177)

Dari Abdullah bin ‘Umar radhiallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Kunci-kunci perkara ghaib itu ada lima dan tidak ada yang mengetahuinya melainkan Allah: Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi besok kecuali Allah; tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang ada di dalam rahim kecuali Allah; tidak ada satu jiwapun mengetahui apa yang akan diperbuatnya besok; tidak mengetahui di negeri mana (seseorang) meninggal kecuali Allah; tidak ada yang mengetahui kapan turunnya hujan melainkan Allah; dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 992, 4351, 4420, 4500, 6944 dan Ahmad, 2/52)

Dikutip dari "Awas, Dukun dan Tukang Ramal Penciduk Agama dan Harta! bag 2"
Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi

Hukum Mendatangi Dan Bertanya Kepada Dukun

by admin aluyeah
Hukum Mendatangi Dan Bertanya Kepada Dukun | al-uyeah.blogspot.com
Adapun jawaban secara rinci tentang hukum mendatangi para dukun dan bertanya kepada mereka adalah:

1. Mendatangi mereka semata-mata untuk bertanya. 

Ini adalah perkara yang diharamkan sebagaimana dalam hadits:

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu dia membenarkan apa-apa yang dikatakan maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad.”

Penetapan adanya ancaman dan siksaan karena bertanya kepada mereka, menunjukkan haramnya perbuatan itu, sebab tidak datang sebuah ancaman melainkan bila perbuatan itu diharamkan.

2. Mendatangi mereka lalu bertanya kepada mereka dan membenarkan apa yang diucapkan. 

Ini adalah bentuk kekufuran karena membenarkan dukun dalam perkara ghaib termasuk mendustakan Al Qur`an. Allah berfirman:

قُلْلاَيَعْلَمُمَنْفِيالسَّمَوَاتِوَاْلأَرْضِالْغَيْبَإِلاَّاللهُوَمَايَشْعُرُوْنَأَيَِّانَيُبْعَثُوْنَ

Katakan bahwa tidak ada seorangpun yang ada dilangit dan dibumi mengetahui perkara ghaib selain Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (An-Naml: 65)

3. Mendatangi mereka dan bertanya dalam rangka ingin mengujinya, apakah dia benar atau dusta. 

Hal ini tidak mengapa dan tidak termasuk ke dalam hadits di atas. Hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di mana beliau bertanya kepada Ibnu Shayyad:

مَاذَاخَبَأْتُلَكَ؟قَالَ: الدُّخُّ, فَقَالَاخْسَأْفَلَنْتَعْدُوَقَدْرَكَ

“Apa yang aku sembunyikan buatmu?” Ibnu Shayyad berkata: “Ad-dukh (asap).” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: “Diam kamu! Kamu tidak lebih dari seorang dukun.” (HR. Al-Bukhari no. 1289 dan Muslim no. 2930)

4. Mendatangi mereka lalu bertanya dengan maksud membongkar kedustaan dan kelemahannya, menguji mereka dalam perkara yang memang jelas kedustaan dan kelemahannya. 

Hal ini dianjurkan bahkan wajib hukumnya. (Al-Qaulul Mufid, Ibnu ‘Utsaimin, 2/60-61, Al-Qaulul Mufid Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushshabi, hal. 140-143)

Dikutip dari "Awas, Dukun dan Tukang Ramal Penciduk Agama dan Harta! bag 2"
Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi

[AUDIO] Nasehat untuk Ikhwah dan Akhawat Salafiyyah - Ust. Abdurrahman Lombok

by admin aluyeah
Nasehat untuk Ikhwah dan Akhawat Salafiyyah | al-uyeah.blogspot.com
Al-Ustadz Abdurrahman Lombok hafizhahullah
Jum'at, 02 Rabi'uts Tsani 1436H - 23 Januari 2015M
Nasehat untuk Ikhwah dan Akhawat Salafiyyah




Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

alfawaaid.net

[AUDIO] Sikap Hikmah Salafush Shalih di Masa Fitnah - Ust. Afifuddin As Sidawy

by admin aluyeah
Sikap Hikmah Salafush Shalih di Masa Fitnah | al-uyeah.blogspot.com
Al-Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawy hafizhahullah
Jum'at-Sabtu, 03 Rabi'uts Tsani 1436H - 24 Januari 2015M
Masjid Ulul Albab, Sitibondo



Download
Sikap Hikmah Salafush Shalih di Masa Fitnah Sesi 1 
Sikap Hikmah Salafush Shalih di Masa Fitnah Sesi 2
Sikap Hikmah Salafush Shalih di Masa Fitnah Sesi Tanya Jawab

Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

alfawaaid.net

[AUDIO] Istiqomah Di Atas Sunnah - Ust. Qomar Suaidi

by admin aluyeah
Istiqomah Di Atas Sunnah | aluyeah.blogspot.com
Al-Ustadz Qomar Suaidi hafizhahullah
Sabtu, 13 Shafar 1436H - 06/12/2014M
Masjid Agung Cimahi, Bandung



Download Sesi1, Sesi2, SesiTanyaJawab
Klik kanan link kemudian pilih "Save Link As". Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

alfawaaid.net

Hukum Mendatangi Dukun

by admin aluyeah
Hukum Mendatangi Dukun | al-uyeah.blogspot.com
Hukum mendatangi dukun secara umum adalah haram sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dalam beberapa sabdanya:

Dari ‘Aisyah radhiallahu 'anha ia berkata: Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah tentang dukun-dukun. 

Rasulullah berkata kepada mereka: “Mereka tidak (memiliki) kebenaran sedikitpun.” Mereka (para shahabat) berkata: “Terkadang para dukun itu menyampaikan sesuatu dan benar terjadi.” 

Rasulullah menjawab: “Kalimat yang mereka sampaikan itu datang dari Allah yang telah disambar (dicuri, red) oleh para jin, lalu para jin itu membisikkan ke telinga wali-walinya sebagaimana berkoteknya ayam dan mereka mencampurnya dengan seratus kedustaan.” (HR. Al-Bukhari no. 5429, 5859, 7122 dan Muslim no. 2228)

Mu’awiyah ibnul Hakam As-Sulami radhiallahu 'anhu berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, saya baru masuk Islam yang datang dari sisi Allah, dan sesungguhnya di antara kami ada yang suka mendatangi para dukun.” 

Beliau bersabda: “Jangan kalian mendatangi para dukun.” 

Dia (Mu’awiyah ibnul Hakam) berkata: Aku berkata: “Di antara kami ada yang gemar melakukan tathayyur (percaya bahwa gerak-gerik burung memiliki pengaruh pada nasib seseorang).” 

Beliau berkata: “Demikian itu adalah sesuatu yang terlintas dalam dada mereka, maka janganlah menghalangi mereka dari aktivitas mereka (untuk berangkat -pen/yakni gerakan burung itu jangan menghalangi orang-orang tersebut untuk berbuat sesuatu -ed).” (HR. Muslim, no. 735)

Diriwayatkan dari sebagian istri Rasulullah, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, yang artinya: “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim, no. 2230)

Dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiallahu 'anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang memakan harga anjing (keuntungan dari menjual anjing -ed), hasil pelacuran dan hasil perdukunan.” (HR. Al-Bukhari no. 5428, dan Muslim no. 1567)

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu dia membenarkan apa-apa yang dikatakan maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` no. 2006, dinukil dari Al-Qaulul Mufid)

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin mengatakan:
“Dari hadits ini diambil hukum haramnya mendatangi dan bertanya kepada mereka (dukun) kecuali apa-apa yang dikecualikan dalam masalah ketiga dan keempat (sebagaimana pada paragraf selanjutnya -red). Sebab dalam mendatangi dan bertanya kepada mereka terdapat kerusakan yang amat besar, yang berakibatmendorong mereka untuk berani (mengerjakan hal-hal perdukunan -red) dan mengakibatkan manusia tertipu dengan mereka, padahal mayoritas mereka datang dengan segala bentuk kebatilan.” (Al-Qaulul Mufid, 2/64)

Dikutip dari "Awas, Dukun dan Tukang Ramal Penciduk Agama dan Harta! bag 2"
Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi