Lamanya Dajjal Tinggal Di Bumi | al-uyeah.blogspot.com |
Keberadaan Dajjal merupakan salah satu topik yang menarik dan layak kaji. Pasalnya, masalah yang satu ini sering menjadi ‘isu kondisional’ sejak dahulu kala. Simpang siur pendapat pun sering kali bergulir di tengah umat, tentunya dengan berbagai macam persepsi dan landasan berpikir yang berbeda. Tak ayal, kontroversi ini menjadikan bingung banyak orang yang notabene awam.
Sebelum menelusuri kontroversi sikap seputar Dajjal, tentunya amat penting untuk didudukkan terlebih dahulu hakikat Dajjal yang sedang dipermasalahkan ini. Karena hukum terhadap sesuatu, merupakan cabang dari penggambarannya. Bagaimana mungkin seseorang bisa menghukumi bahwa Dajjal itu ada atau tidak, sementara belum jelas baginya hakikat Dajjal yang sedang dipermasalahkan.
Hakikat Dajjal yang Dipermasalahkan
Dajjal yang sedang dipermasalahkan keberadaannya itu adalah seseorang dari bangsa manusia yang Allah Ta'ala munculkan di akhir zaman (dengan segala kekuasaan dan hikmah-Nya), sebagai fitnah (ujian) besar bagi umat manusia di muka bumi ini(1), dan sebagai salah satu pertanda kuat semakin dekatnya hari kiamat(2).
Bentuk fisik Dajjal adalah; matanya buta sebelah (yang dengannya disebut Al-Masih), pada dahinya tertulis huruf (ك.ف.ر) yang berarti kafir di mana tulisan itu bisa dibaca oleh siapa saja yang di hatinya ada keimanan(3), berambut sangat keriting(4), bertubuh besar, dan sudah ada saat ini di sebuah pulau yang ada di tengah lautan (arahnya sebelah timur kota Madinah), dalam keadaan dibelenggu dengan belenggu besi yang amat kuat(5).
Ketika muncul, dia mengaku sebagai Allah Ta'ala (padahal sesungguhnya Allah Ta'ala tidak buta sebelah seperti dia) dan menyeru umat manusia untuk menyembah dirinya. Allah Ta'ala kuasakan bagi Dajjal untuk membawa sesuatu seperti Jannah (surga) dan Naar (neraka). Jannah Dajjal hakikatnya adalah Naar Allah, dan Naar Dajjal hakikatnya adalah Jannah Allah(6).
Tempat kemunculannya kelak dari sebuah jalan yang terletak antara negeri Syam dan Irak. Dia pun akan tinggal di muka bumi ini selama 40 hari; hari pertama lamanya satu tahun, hari kedua lamanya satu bulan, hari ketiga lamanya satu pekan, hari keempat dan seterusnya lamanya seperti hari-hari biasa (24 jam).
Allah Ta'ala kuasakan pula baginya kemampuan untuk mengelilingi dunia dengan sekejap seiring dengan berhembusnya arah angin (kecuali kota Makkah dan Madinah, tak mampu dimasukinya karena dijaga oleh para malaikat Allah Ta'ala). Sebagaimana pula Allah Ta'ala kuasakan baginya hal-hal aneh lainnya yang tak dimampui oleh manusia biasa.
Kemudian terjadilah pertempuran yang dahsyat antara Dajjal berikut pengikutnya melawan pasukan Islam yang dipimpin oleh Al-Imam Mahdi yang diperkuat oleh Nabi ‘Isa 'alaihisalam yang Allah Ta'ala turunkan dari langit.
Akhirnya Dajjal tewas dibunuh oleh Nabi ‘Isa 'alaihisalam di daerah Bab Ludd, Palestina(7). Demikianlah hakikat Dajjal yang dipersoalkan eksistensinya itu.
Wallahu a’lam bish-shawab.
1 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits ‘Imran bin Hushain z no. 2946.
2 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Hurairah z no. 2947.
3 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Anas bin Malik z no. 2933 dan Hudzaifah no. 2934.
4 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Sam’an z no. 2137.
5 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Tamim Ad-Dari z no. 2942.
6 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri z no. 2938, Anas bin Malik z no. 2933, dan Hudzaifah z no. 2934.
7 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Sam’an z no. 2137.
dikutip dari "Adakah Dajjal"
ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc
AsySyariah.com
Sebelum menelusuri kontroversi sikap seputar Dajjal, tentunya amat penting untuk didudukkan terlebih dahulu hakikat Dajjal yang sedang dipermasalahkan ini. Karena hukum terhadap sesuatu, merupakan cabang dari penggambarannya. Bagaimana mungkin seseorang bisa menghukumi bahwa Dajjal itu ada atau tidak, sementara belum jelas baginya hakikat Dajjal yang sedang dipermasalahkan.
Hakikat Dajjal yang Dipermasalahkan
Dajjal yang sedang dipermasalahkan keberadaannya itu adalah seseorang dari bangsa manusia yang Allah Ta'ala munculkan di akhir zaman (dengan segala kekuasaan dan hikmah-Nya), sebagai fitnah (ujian) besar bagi umat manusia di muka bumi ini(1), dan sebagai salah satu pertanda kuat semakin dekatnya hari kiamat(2).
Bentuk fisik Dajjal adalah; matanya buta sebelah (yang dengannya disebut Al-Masih), pada dahinya tertulis huruf (ك.ف.ر) yang berarti kafir di mana tulisan itu bisa dibaca oleh siapa saja yang di hatinya ada keimanan(3), berambut sangat keriting(4), bertubuh besar, dan sudah ada saat ini di sebuah pulau yang ada di tengah lautan (arahnya sebelah timur kota Madinah), dalam keadaan dibelenggu dengan belenggu besi yang amat kuat(5).
Ketika muncul, dia mengaku sebagai Allah Ta'ala (padahal sesungguhnya Allah Ta'ala tidak buta sebelah seperti dia) dan menyeru umat manusia untuk menyembah dirinya. Allah Ta'ala kuasakan bagi Dajjal untuk membawa sesuatu seperti Jannah (surga) dan Naar (neraka). Jannah Dajjal hakikatnya adalah Naar Allah, dan Naar Dajjal hakikatnya adalah Jannah Allah(6).
Tempat kemunculannya kelak dari sebuah jalan yang terletak antara negeri Syam dan Irak. Dia pun akan tinggal di muka bumi ini selama 40 hari; hari pertama lamanya satu tahun, hari kedua lamanya satu bulan, hari ketiga lamanya satu pekan, hari keempat dan seterusnya lamanya seperti hari-hari biasa (24 jam).
Allah Ta'ala kuasakan pula baginya kemampuan untuk mengelilingi dunia dengan sekejap seiring dengan berhembusnya arah angin (kecuali kota Makkah dan Madinah, tak mampu dimasukinya karena dijaga oleh para malaikat Allah Ta'ala). Sebagaimana pula Allah Ta'ala kuasakan baginya hal-hal aneh lainnya yang tak dimampui oleh manusia biasa.
Kemudian terjadilah pertempuran yang dahsyat antara Dajjal berikut pengikutnya melawan pasukan Islam yang dipimpin oleh Al-Imam Mahdi yang diperkuat oleh Nabi ‘Isa 'alaihisalam yang Allah Ta'ala turunkan dari langit.
Akhirnya Dajjal tewas dibunuh oleh Nabi ‘Isa 'alaihisalam di daerah Bab Ludd, Palestina(7). Demikianlah hakikat Dajjal yang dipersoalkan eksistensinya itu.
Wallahu a’lam bish-shawab.
1 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits ‘Imran bin Hushain z no. 2946.
2 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Hurairah z no. 2947.
3 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Anas bin Malik z no. 2933 dan Hudzaifah no. 2934.
4 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Sam’an z no. 2137.
5 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Tamim Ad-Dari z no. 2942.
6 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri z no. 2938, Anas bin Malik z no. 2933, dan Hudzaifah z no. 2934.
7 Sebagaimana riwayat Muslim dari hadits An-Nawwas bin Sam’an z no. 2137.
dikutip dari "Adakah Dajjal"
ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc
AsySyariah.com
0 Komentar
Silakan tuliskan komentar, saran dan nasihat antum. Namun tidak semua akan tampilkan.